Originally by Raihan Ariq M (RAM)
Title : Terpeleset
Enjoy and don't eat yourself!
***
Aku baru saja pulang dari lemburku yang cukup melelahkan. Pekerjaanku
adalah penjaga warnet. Aku masih tinggal seatap dengan kedua orangtuaku
dan adik perempuanku yang masih sekolah, ya, aku belum sanggup membeli
rumah, gajiku tidak seberapa. Hidup dengan keadaan seperti ini sangat
tidak mengenakan. Aku tersiksa.
.
Malam itu terdengar bunyi
'gedebuk' teredam yang berasal dari kamar mandi. Aku segera menuju ke
sumber suara dan kulihat adikku sudah tidak bernyawa dengan kepala yang
pecah, otaknya berceceran disekitarnya dan darah mengalir dari
telinganya, dia menganga. Dan disekitar kakinya terdapat cairan
pembersih lantai.
Aku hanya menyeringai puas.
.
Ya, satu
penganggu sudah kubereskan. Tips yang kudapatkan dari internet telah
berhasil melakukan apa yang kuinginkan, membunuh keluargaku dengan
membuatnya seakan akan itu hanya kecelakaan.
***
Thanks for reading!
Minggu, 23 Agustus 2015
Kepo
Title : Kepo
Source : Imajinasi.
Originally by Raihan Ariq M (RAM)
Enjoy and don't eat yourself!
***
B : "Rumahmu kosong?"
.
A : "Iya lah, aku tinggal sendirian"
.
B : "Yakin?"
.
A : "Seratus persen."
.
B : "Doyan cewek?"
.
A : "Iya dong."
.
B : "Berambut panjang?"
.
A : "Iya"
.
B : "Putih pucat?"
.
A : "He'eh"
.
B : "Yang bener?"
.
A : "Serius"
.
B : "Kamu beruntung"
.
A : "Loh, kenapa emang?"
.
B : "Dia disini, disampingmu. Lagi senyum tuh pamer gigi runcingnya ke kamu."
.
Ya, aku tidak ingat apa-apa lagi setelah itu, pingsan, katanya sih gitu.
***
Thanks for reading!
Source : Imajinasi.
Originally by Raihan Ariq M (RAM)
Enjoy and don't eat yourself!
***
B : "Rumahmu kosong?"
.
A : "Iya lah, aku tinggal sendirian"
.
B : "Yakin?"
.
A : "Seratus persen."
.
B : "Doyan cewek?"
.
A : "Iya dong."
.
B : "Berambut panjang?"
.
A : "Iya"
.
B : "Putih pucat?"
.
A : "He'eh"
.
B : "Yang bener?"
.
A : "Serius"
.
B : "Kamu beruntung"
.
A : "Loh, kenapa emang?"
.
B : "Dia disini, disampingmu. Lagi senyum tuh pamer gigi runcingnya ke kamu."
.
Ya, aku tidak ingat apa-apa lagi setelah itu, pingsan, katanya sih gitu.
***
Thanks for reading!
Boker
Title : Boker
Source : Imajinasi.
Originally by Raihan Ariq M (RAM)
Enjoy and don't eat yourself!
***
Urrgh..!
Perut ini terasa melilit. Panas dingin menjalar kesekujur tubuhku. Keringat dingin bercucuran dan memasuki mataku, membuatnya seperti diolesi pasta gigi.
Aku takut. Lampu yang seharusnya menerangi rumahku kini padam dan meninggalkanku bersama kegelapan yang mencekam serta suara binatang malam.
Aku bersender kedinding dan sedikit mencakar tembok sambil mengerang frustasi.
Sial, pantatku sudah tidak kuasa menahan siksaan ini. Benda kuning diperutku memberontak ingin segera dikeluarkan.
.
Aku berlari.
Berlari menuju lorong yang mengarah kekamar mandi sambil mengedepankan kedua tangan seperti orang yang tidak dapat melihat. Beberapa barang kurasa jatuh tertubruk kakiku.
Nah, ini pintu kamar mandi.
Aku segera melepas celana dan lekas berjongkok untuk mengeluarkan sejumlah bongkahan emas tak berharga.
Kurasakan ada sesuatu yang menyentuh bokongku. Kupikir itu hanyalah keringat yang mengalir.
.
Tetapi mana ada keringat yang dapat mencakar?
***
Thank you for reading!
Source : Imajinasi.
Originally by Raihan Ariq M (RAM)
Enjoy and don't eat yourself!
***
Urrgh..!
Perut ini terasa melilit. Panas dingin menjalar kesekujur tubuhku. Keringat dingin bercucuran dan memasuki mataku, membuatnya seperti diolesi pasta gigi.
Aku takut. Lampu yang seharusnya menerangi rumahku kini padam dan meninggalkanku bersama kegelapan yang mencekam serta suara binatang malam.
Aku bersender kedinding dan sedikit mencakar tembok sambil mengerang frustasi.
Sial, pantatku sudah tidak kuasa menahan siksaan ini. Benda kuning diperutku memberontak ingin segera dikeluarkan.
.
Aku berlari.
Berlari menuju lorong yang mengarah kekamar mandi sambil mengedepankan kedua tangan seperti orang yang tidak dapat melihat. Beberapa barang kurasa jatuh tertubruk kakiku.
Nah, ini pintu kamar mandi.
Aku segera melepas celana dan lekas berjongkok untuk mengeluarkan sejumlah bongkahan emas tak berharga.
Kurasakan ada sesuatu yang menyentuh bokongku. Kupikir itu hanyalah keringat yang mengalir.
.
Tetapi mana ada keringat yang dapat mencakar?
***
Thank you for reading!
Masa Orientasi
Title : Masa Orientasi
Originally by : Raihan Ariq Muhammad (RAM)
Enjoy and don't eat yourself!
~*~
Hai pembaca, namaku Roy. Siswa yang dinyatakan lulus jenjang Sekolah Menengah Pertama beberapa waktu lalu dengan nilai yang sangat memuaskan sekaligus menjadi siswa dengan nilai rata rata tertinggi di sekolah ku. Dengan otak secemerlang dan parasku yang bisa dibilang rupawan ditambah rambut klimis, membuat semua wanita yang berpapasan denganku tidak kuasa menahan diri untuk tidak meliriku dan melontarkan senyuman genitnya.
Hari ini adalah hari dimana aku akan menghadapi tahap pertama dalam masa sekolah, orientasi.
Ya, sama seperti murid baru lainnya, kemarin aku mendapatkan kiriman berupa surat dari OSIS, perihal tugas. Tugas yang sangat konyol. Aku diharuskan untuk mengenakan topi yang terbuat dari bola plastik yang dibelah menjadi dua serta memenuhi mukaku dengan cat tembok bewarna putih. Wajar saja aku merasa sangat mirip dengan Slenderman, persis sekali. Dan parahnya, kami wajib berjalan kaki dari rumah menuju sekolah. Kau tahu? Ini lebih mirip latihan militer ketimbang masa pengenalan siswa, yang seharusnya diisi dengan bersenang sengang. Tetapi, kami hanyalah junior, yang harus menuruti keinginan para senior.
.
Aku berangkat sekolah dengan berjalan kaki sesuai dengan keinginan para kakak kelas keparat. Kakak kelas dungu yang hanya dapat menunjuk dan membentak tanpa bisa melakukan apa apa.
Ingin rasanya membunuh mereka semua, menusuk perutnya dan mengeluarkan isinya lalu meninggalkannya begitu saja. Akan ku ubah semua perintah dan bentakan itu menjadi jeritan kesakitan. Dan akan...
Ditengah jalan, aku menabrak seorang pria menggunakan jaket bewarna putih. Pria itu menjejalkan kotak pipih berlapis beludru merah ketanganku lalu berjalan melewatiku begitu saja.
"Hei, tuan! Apa yang kau ..." dia menghentikan langkahnya dan menoleh sejenak kebelakang dan tersenyum kepadaku-bukan, itu seringai!-
Pria itu melanjutkan jalannya.
Kupandangi pria itu dan kotak yang kupegang secara bergantian.
Lalu kubuka kotak kecil itu dan kutemukan sebilah pisau beserta secarik kertas bertuliskan
"LAKUKAN APA YANG KAU INGINKAN"
***
Thanks for reading!
Originally by : Raihan Ariq Muhammad (RAM)
Enjoy and don't eat yourself!
~*~
Hai pembaca, namaku Roy. Siswa yang dinyatakan lulus jenjang Sekolah Menengah Pertama beberapa waktu lalu dengan nilai yang sangat memuaskan sekaligus menjadi siswa dengan nilai rata rata tertinggi di sekolah ku. Dengan otak secemerlang dan parasku yang bisa dibilang rupawan ditambah rambut klimis, membuat semua wanita yang berpapasan denganku tidak kuasa menahan diri untuk tidak meliriku dan melontarkan senyuman genitnya.
Hari ini adalah hari dimana aku akan menghadapi tahap pertama dalam masa sekolah, orientasi.
Ya, sama seperti murid baru lainnya, kemarin aku mendapatkan kiriman berupa surat dari OSIS, perihal tugas. Tugas yang sangat konyol. Aku diharuskan untuk mengenakan topi yang terbuat dari bola plastik yang dibelah menjadi dua serta memenuhi mukaku dengan cat tembok bewarna putih. Wajar saja aku merasa sangat mirip dengan Slenderman, persis sekali. Dan parahnya, kami wajib berjalan kaki dari rumah menuju sekolah. Kau tahu? Ini lebih mirip latihan militer ketimbang masa pengenalan siswa, yang seharusnya diisi dengan bersenang sengang. Tetapi, kami hanyalah junior, yang harus menuruti keinginan para senior.
.
Aku berangkat sekolah dengan berjalan kaki sesuai dengan keinginan para kakak kelas keparat. Kakak kelas dungu yang hanya dapat menunjuk dan membentak tanpa bisa melakukan apa apa.
Ingin rasanya membunuh mereka semua, menusuk perutnya dan mengeluarkan isinya lalu meninggalkannya begitu saja. Akan ku ubah semua perintah dan bentakan itu menjadi jeritan kesakitan. Dan akan...
Ditengah jalan, aku menabrak seorang pria menggunakan jaket bewarna putih. Pria itu menjejalkan kotak pipih berlapis beludru merah ketanganku lalu berjalan melewatiku begitu saja.
"Hei, tuan! Apa yang kau ..." dia menghentikan langkahnya dan menoleh sejenak kebelakang dan tersenyum kepadaku-bukan, itu seringai!-
Pria itu melanjutkan jalannya.
Kupandangi pria itu dan kotak yang kupegang secara bergantian.
Lalu kubuka kotak kecil itu dan kutemukan sebilah pisau beserta secarik kertas bertuliskan
"LAKUKAN APA YANG KAU INGINKAN"
***
Thanks for reading!
Langganan:
Komentar (Atom)